Rabu, 31 Juli 2019


TUGAS

MANAGEMENT KELAS di SD

Tentang

Manajemen Pembelajaran

Description: Hasil gambar untuk LOGO ADZKIA


Disusun Oleh
Eis Hartini ( 1620216 )
PGSD


Dosen Pengampu :
Yessi Rifmasari, M.Pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ADZKIA
PADANG
2019


MANAJEMEN PEMBELAJARAN

A.    Konsep Manajemen Pembelajaran
1.      Pengertian manajemen

Didalam kamus umum Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Suharsismi Arikunto mengungkapkan bahwa  manajemen adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancer,efektif,dan efisien.
Manajemen juga diartikan sebagai proses merencana,  mengorganisasi, memimpin  dan mengendlikan upaya organisasi dengan  segala aspeknya agar tuujuan  organisasi tercapai  secara efektif dan efisien. Jadi, manajemen merupakan serangkaian proses yang dilakukan dalam sebuah kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan diharapkan.
Banyak para ahli yang memberikan definisi tentang manajemen yang dikutip oleh Dayat dalam jurnl tentang pengantar teori manajemen diantaranya:

a.       George R. Terry dalam bukunya yang berjudul “Principles of management” memberikan definisi:manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan ,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
b.      Har old Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of management” mengemukakan,”manajemen adalah berhubungan  dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang lain.”
c.       James A. F.Stoner, manajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka manajemen dapat diartikan sebagai aktifitas memadukan sumber-sumber pendidikan, agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Disamping itu, manajemen bertugas memadukan sumber-sumber pendidikan secara keseluruhan dan mengontrol atau mengawasi agar tepat dengan tujuan pendidikan yang melibatkan fungsi-fungsi pokok manajemen.

2.      Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Adapun menurut para ahli yaitu:

1)      Menurut Sudiwo ( dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) pembelajaran merupakan interaksi belajar mengajar dalam susasana interaktif yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

2)      Menurut Mulyasa (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik denggan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah llakuu kearah yang lebih baik.

Maka dapat disimpukan bahwa pembelajaran adalah serangkaian dalam kegiatan yang diusahakan dalam rangka agar orang dapat melakukan aktifitas belajar dengan hrapan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yag telah ditentukan.

3.      Pengertian Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran adalah keterampiloan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikanya jika terdapat gangguan dalam pembelajaran.
Adapun menurut para ahli yaitu:

1.      Menurut Nasution (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) manajemen pembelajaran adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh guru dalam praktek penyelenggaraan pembelajaran dikelas.

2.      Menurut Arikunto (dalam Jurnal Manajemen Pendidikan Islam) manajemen pembelajaran adalah susatu usaha yang diilakkan guru dalam pembelajaran atau orang yang membantunya dengfgan maksud agar tercapaii kondisi optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran adalah cara seorang guru mengatur kelasnya dan mengembangkan tingkah laku siiswa yang diinginkan serta mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan system emosional yang positif, serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang positif pula.

B.     Tujuan Manajemen Pembelajaran
Tujuan manajemen pembelajaran adalah untuk memperoleh cara, teknik dan metode yang sebaik-baiknya dilakukan, sehingga sumber-sumber yang sangat terbatas seperti tenaga, dana, fasilitas, material maupun spiritual guna mencapai tujuan pembelajaran  secara  efektif dan efisien.

Adapun tujuan  manajemen pembelajaran menurut Fattah, 2004  yaitu:
1.      Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inivatif, kreatif, efektif, dan mmenyenangkan ( PAIKEM)
2.      Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,  akhlak mulia,keterampilan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa, dn Negara.
3.      Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien
4.      Terbekalinya tenaga pendidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan
5.      Teratasinya masalah mutu pendidikan

C.    Kebijakan Tentang Manajemen Pembelajaran
D.    Peran Guru Dalam Manajemen Kelas

Guru memiliki peran sebagai salah satu unsur pengelola pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang terlihat langsung dalam mentransfer pengetahian pada siswa, guru harus mampu mengelola kelasnya, merumuskan tujuan pembelajaran secara operasional, menentuan materi pembelajaran ,menetapkan metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,melaksanakan kegiatan pembelajaran,mengevaluasi hasil belajar, dan kemampuan professional guru lainnya, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Adapun peran guru dalam manajemen kelas yaitu:

1.      Guru Sebagai Pembimbing
Dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.

2.      Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual  maupun motoric, sehihngga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.

3.      Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorangg penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka  tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat diharapkan untuk menasehati orangg lain.

4.      Guru Sebagai Pembaharu(Inovator)
Guru menerjemahkan pengalaman yang telah lalu kedalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.

5.      Guru Sebagai Model Dan Teladan
Guru merupakan model dan teladan bagi peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru.perilaku guru  sangat berpengaruh bagi peserta didik dalam megembangkan kepribadiannya.

6.      Guru Sebagai Peneliti
Guru adalah sebagai orang yyang telah mengenal metedologi tentunya ia tahu apa yang harus dilakukan, yakni peneliti.

7.      Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas
Guru senantiasa menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didiik  akan menilainya  bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu yang rutin saja.

8.      Guru Sebagai Pembangkit Pandangan
Dalam hal ini guru dituntut untuk memberikan  dan memelihara pamdangan tentang keagungan kepada peserta didiknya.

9.      Guru sebagai pemindah kemah
Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.

10.  Guru sebagai pembawa cerita
Guru tidak ttakut menyampaikan cerita-cerita tenttang kehidupan, karena ia tahu bahwa sepenuhnya cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia.

11.  Guru sebagai Evaluator
Guru berpwran sebagai evaluator yaitu pada saat ia mampu menentukan atau menilai kemampuan yang dimiliki peserta didik.

12.  Guru Sebagai Kulminator
Guru adalah orang yang mengarahkan proses pembelajaran secara bertahap dari awal hingga akhir. 

E.     Kode Etik Guru
Kode etik guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan-himpunan, nilai-nilai, dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu system yang utuh dan bulat ( Soetjipto dan Kosasi, 1999:34) kode etik guru indonesia antara lain:

1.      Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
2.      Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
3.      Guru berusaha memperoleh informasi tentang
4.      Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
5.      Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta rrasa tanggungjawab terhadap pendidikan
6.      Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya
7.      Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan social
8.      Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana  perjuangan dan pengabdian
9.      Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan







DAFTAR RUJUKAN

Syafaruddin dan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Quantum
Teaching
Triwiyanto, Teguh. 2015. Manajemen Kurikululum dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Soetjipto dan Kosasi. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta
Erwinsyah, Alfian. 2017. Manajemen Pembelajaran dalam Kaitannya dengan
Peningkatan Kualitas Guru, Jurnal Pendidikan Islam Vol.5 No.1. Diakses
pada hari Selasa, 30 Juli 2019 pukul 13.52 WIB
Suryapermana, Nana. 2016. Manajemen Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan,
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol.1 No.2. Diakses pada hari selasa,
30 Juli 2019 pukul 13.56 WIB


Senin, 29 Juli 2019



TUGAS
MANAGEMENT KELAS di SD

Tentang

BELAJAR dan MENGAJAR

Description: Hasil gambar untuk LOGO ADZKIA


Disusun Oleh
Eis Hartini ( 1620216 )
PGSD


Dosen Pengampu :
Yessi Rifmasari, M.Pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP ADZKIA
PADANG
2019


BELAJAR DAN MENGAJAR

A.    BELAJAR dan MENGAJAR
a.      Belajar
Belajar adalah tindakan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dengan memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan tugas apa pun dengan mensintesis berbagai jenis informasi yang dirasakan oleh kami. Belajar membawa perubahan dalam perilaku individu yang ada.

Belajar menurut beberapa ahli ialah:
1.      Belajar adalah proses dimana perilaku (dalam pengertian asrama) berasal atau berubah melalui latihan atau pelatihan. (Kingsley dan Garry)
2.      Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensi perilaku yang terjadi sebagai hasil dari latihan yang diperkuat. (kimble)
3.      Belajar adalah perolehan dari perilaku baru atau penguatan atau melemahnya perilaku lama sebagai hasil dari pengalaman. (Henry P Smith)
4.      Belajar didefinisikan sebagai perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Ini melibatkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, dan itu beroperasi dalam upaya individu untuk mengatasi hambatan atau menyesuaikan diri dengan situasi baru. Ini mewakili perubahan progresif dalam perilaku. Itu memungkinkan dia memuaskan minat untuk mencapai tujuan.
5.      Menurut Cronbach, Harold Spears, dan Geoch (dalam Sardiman AM, 2005:20) memberikan pengertian tentang belajar sebagai berikut :
a.       Cronbach memberikan definisi “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
b.      Harold Spears memberikan batasan”Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
c.       Geoch, mengatakan “Learning is a change in performance as a result of practice”. Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.
Dari beberapa definisi tentang belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process (dalam Muhibbin Syah, 2003: 64) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian) tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, belajar adalah ...a process of progressive behaviour adaptation.

b.      Mengajar
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antara keduanya terdapat suatu hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama lain. Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri.
Menurut Oemar Hamalik, mengajar memiliki beberapa definisi penting, diantaranya :
a.       Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
b.      Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah.
c.       Mengajar adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa.
d.      Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.
e.       Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
f.       Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa, “ Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada siswa guna membantu siswa menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari
 
B.     PRINSIP BELAJAR dan MENGAJAR

a.      Prinsip Belajar
Menurut Keller (dalam Prasetya, 1997):
1.      Attention  : perhatian muncul karena didorong oleh rasa ingin tahu.
2.      Relevansi : hubungan materi dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
3.      Confidence/percaya diri : mendorong dan memotivasi.
4.      Satisfaction/ kepuasan : keberhasilan,kepuasan, memotivasi untuk melakukan kembali.

b.      Prinsip Mengajar
1.      Stimulation : suatu upaya yang melahirkan atau menyebabkan lahirmya motivasi pada diri siswa untuk mempelajari sesuatu yang baru, yakni dengan menciptakan sesuatu yang penting untuk dipelajari.
2.      Guidance ( bimbingan ) : membantu siswa untuk mengembangakan kemampuannya, keterampilan, sikap dan pengetahuan sampai tingkat maksimum bagi penyesuaian yang tepat dengan lingkunganya serta mendorong siswa untuk memiliki keberanian dan antusiasme dalam mencapai belajar secara maksimum.
3.      Direction ( mengarahkan ) : mengajar bukanlah sesuatu yang sembarangan tetapi mengajar adalah suatu kegiatan yang bertujuan, yang mengarah pada perilaku yang sudah ditetapkan.
4.      Encouragement of learning ( memiliki keberanian dalam mengajar) : membantu siswa dalam berbagai tindakan yang sesuai dengan apa yang diarahkan oleh guru pada tingkat, prinsip, dan professional tertentu.

C.    KETERAMPILAN - KETERAMPILAN MENGAJAR
Keterampilan mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta menentukan system penilaian yang tepat.
1.      Keterampilan Bertanya
2.      Keterampilan Memberi Penguatan
3.      Keterampilan Menggunakan Variasi
4.      Keterampilan Menjelaskan
5.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
7.      Keterampilan Mengelola Kelas
8.      Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

D.    TUJUAN KETERAMPILAN MENGAJAR
1.      Supaya guru atau tenaga pendidik dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar yang dapat dipraktikan didalam kelas
2.      Untuk membekali tenaga pendidik beberapa keterapilan dasar mengajar dan pembelajaran






E.     MACAM – MACAM KETERAMPILAN MENGAJAR

1.      Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban siswa. Brown menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.
Komponen keterampilan bertanya yang perlu dikuasi guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
a.       Komponen keterampilan bertanya dasar mencakup:
1)      Penggunaan pertanyaan yang jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan sesuai taraf perkembangannya.
2)      Pemberian acuan, berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari siswa.
3)      Pemindahan giliran dan menyebar pertanyaan, untuk melibatkan seluruh siswa semaksimal mungkin agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan.
4)      Pemberian waktu berpikir pada siswa.
5)      Pemberian tuntunan, guru hendaknya memberikan tuntunan agar murid dapat menjawab sendiri ketika terdapat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
b.      Sedangkan komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang perlu diperhatikan adalah:
1)      Pengubahan tuntunan tingkat kognitif, guru hendaknya dapat mengubah tuntunan tingkat kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling rendah menuju tingkat yang lebih tinggi, yaitu: evaluasi ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis.
2)      Pengaturan urutan pertanyaan, pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan.
3)      Pertanyaan pelacak, diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik kurang tepat.
4)      Mendorong terjadinya interaksi, untuk mendorong terjadinya interaksi, sedikitnya perlu memperhatikan dua hal berikut: pertanyaan hendaknya dijawab oleh seorang peserta didik tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya dan guru hendaknya menjadi dinding pemantul



2.      Keterampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai anak dalam proses pembelajaran disebut juga dengan penguatan.
Penguatan atau reinforcement adalah segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang diberiakan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
 Ada dua jenis komponen penguatan yang bisa diberikan oleh guru, yaitu:
a.       Penguatan Verbal.
Penguatan verbal adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian, dukungan, dan penghargaan atau kata-kata koreksi.39Melalui kata-kata itu siswa akan merasa tersanjung dan berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif belajar. Misalnya: pintar sekali, bagus, betul, tepat sekali, dan lain-lain.
b.      Penguatan Nonverbal.
Penguatan nonverbal adalah penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat. Contoh dari penguatan nonverbal yaitu:
1)      Penguatan gerak isyarat atau gerakan mimik dan badan (gestural). Dalam hal ini guru dapat mengembangkan sendiri bentuk-bentuknya sesuai dengan kebiasaan yang berlaku sehingga dapat memperbaikiinteraksi guru dan siswa.
2)      Penguatan pendekatan, misalnya: guru duduk didekat siswa, berdiri disamping siswa, atau berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
3)      Penguatan dengan sentuhan (contact), guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan cara menepuk-nepuk pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam pertandingan.
4)      Penguatan dengan kegiatan menyenangkan.
5)      Penguatan berupa simbol-simbol dan benda, misalnya: kartu bergambar, bintang , dan lain-lain.




3.      Keterampilan Menggunakan Variasi
Menggunakan variasi diartikan sebagai aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian, keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan secara aktif. Variasi mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

4.      Keterampilan menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk memberikan penjelasan.

5.      Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatih oleh para guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien, dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran.

6.      Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.

7.      Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya, apabila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Suatu kondisi yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.

8.      Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.






SUMBER RUJUKAN


Dharmaraj, Dr.William. 2015. LEARNING AND TEACHING B.Ed. I YEAR.
Departement of Education Manonmaniam Sundaranar University,
Tirunelveli

Noor,Ady Ferdian. 2013. Modul 1-4 Pengertian, Hakikat, dan Teori Belajar
dan Pembelajaran. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA

Crawford, Alan. 2015. TEACHING AND LEARNING STRATEGIES FOR
THE THINKING CLASSROOM. The International Debate Educaation Association


TUGAS Management Kelas di SD Tentang Membina Hubungan Masyarakat dan Sekolah dalam Menerapkan Disiplin Oleh : Eis Har...