TUGAS
MANAGEMENT KELAS di SD
Tentang
BELAJAR dan MENGAJAR

Disusun Oleh
Eis Hartini ( 1620216 )
PGSD
Dosen Pengampu :
Yessi Rifmasari, M.Pd
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
STKIP ADZKIA
PADANG
2019
BELAJAR DAN MENGAJAR
A. BELAJAR dan
MENGAJAR
a.
Belajar
Belajar
adalah tindakan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai dengan memahami apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan
tugas apa pun dengan mensintesis berbagai jenis informasi yang dirasakan oleh
kami.
Belajar membawa perubahan dalam perilaku
individu yang ada.
Belajar
menurut beberapa ahli ialah:
1.
Belajar
adalah proses dimana perilaku (dalam pengertian asrama) berasal atau berubah
melalui latihan atau pelatihan. (Kingsley dan Garry)
2.
Belajar
adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensi perilaku yang terjadi
sebagai hasil dari latihan yang diperkuat. (kimble)
3.
Belajar
adalah perolehan dari perilaku baru atau penguatan atau melemahnya perilaku
lama sebagai hasil dari pengalaman. (Henry P Smith)
4.
Belajar
didefinisikan sebagai perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Ini
melibatkan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu, dan itu beroperasi dalam
upaya individu untuk mengatasi hambatan atau menyesuaikan diri dengan situasi
baru. Ini mewakili perubahan progresif dalam perilaku. Itu memungkinkan dia
memuaskan minat untuk mencapai tujuan.
5.
Menurut
Cronbach, Harold Spears, dan Geoch (dalam Sardiman AM, 2005:20) memberikan
pengertian tentang belajar sebagai berikut :
a. Cronbach
memberikan definisi “Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience”. Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai
hasil dari pengalaman.
b. Harold Spears
memberikan batasan”Learning is to observe, to read, to initiate, to try
something themselves, to listen, to follow direction”. Belajar adalah
mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan,
mengikuti petunjuk/arahan.
c. Geoch,
mengatakan “Learning is a change in performance as a result of practice”.
Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.
Dari beberapa definisi tentang belajar
di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Skinner, seperti
yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psychology: The
Teaching-Learning Process (dalam Muhibbin Syah, 2003: 64) yang menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian) tingkah laku yang
berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan
ringkasnya, belajar adalah ...a process of progressive behaviour adaptation.
b.
Mengajar
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa
yang berbeda, akan tetapi antara keduanya terdapat suatu hubungan yang erat
sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain.
Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling menunjang satu sama
lain. Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan
siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan
pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap
kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi, mengajar adalah suatu bentuk belajar
sendiri.
Menurut Oemar Hamalik, mengajar memiliki
beberapa definisi penting, diantaranya :
a.
Mengajar
ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
b.
Mengajar
adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan
sekolah.
c.
Mengajar
adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar
bagi siswa.
d.
Mengajar
atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.
e.
Mengajar
adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara yang baik sesuai
dengan tuntutan masyarakat.
f.
Mengajar
adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa, “ Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada siswa guna
membantu siswa menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari
B. PRINSIP
BELAJAR dan MENGAJAR
a.
Prinsip Belajar
Menurut Keller (dalam Prasetya, 1997):
1.
Attention : perhatian muncul karena didorong oleh rasa
ingin tahu.
2.
Relevansi
: hubungan materi dengan kebutuhan dan kondisi siswa.
3.
Confidence/percaya
diri : mendorong dan memotivasi.
4.
Satisfaction/
kepuasan : keberhasilan,kepuasan, memotivasi untuk melakukan kembali.
b.
Prinsip Mengajar
1.
Stimulation
: suatu upaya yang melahirkan atau menyebabkan lahirmya motivasi pada diri
siswa untuk mempelajari sesuatu yang baru, yakni dengan menciptakan sesuatu
yang penting untuk dipelajari.
2.
Guidance
( bimbingan ) : membantu siswa untuk mengembangakan kemampuannya, keterampilan,
sikap dan pengetahuan sampai tingkat maksimum bagi penyesuaian yang tepat
dengan lingkunganya serta mendorong siswa untuk memiliki keberanian dan
antusiasme dalam mencapai belajar secara maksimum.
3.
Direction
( mengarahkan ) : mengajar bukanlah sesuatu yang sembarangan tetapi mengajar
adalah suatu kegiatan yang bertujuan, yang mengarah pada perilaku yang sudah
ditetapkan.
4.
Encouragement
of learning ( memiliki keberanian dalam mengajar) : membantu siswa dalam
berbagai tindakan yang sesuai dengan apa yang diarahkan oleh guru pada tingkat,
prinsip, dan professional tertentu.
C. KETERAMPILAN
- KETERAMPILAN MENGAJAR
Keterampilan
mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar dalam menjelaskan konsep
terkait dengan materi pembelajaran. Dengan demikian seorang pengajar harus
mempunyai persiapan mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran
mampu memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik, serta
menentukan system penilaian yang tepat.
1.
Keterampilan
Bertanya
2.
Keterampilan
Memberi Penguatan
3.
Keterampilan
Menggunakan Variasi
4.
Keterampilan
Menjelaskan
5.
Keterampilan
Membuka dan Menutup Pelajaran
6.
Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
7.
Keterampilan
Mengelola Kelas
8.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
D. TUJUAN
KETERAMPILAN MENGAJAR
1.
Supaya
guru atau tenaga pendidik dapat memahami hakikat keterampilan dasar mengajar
yang dapat dipraktikan didalam kelas
2.
Untuk
membekali tenaga pendidik beberapa keterapilan dasar mengajar dan pembelajaran
E. MACAM
– MACAM KETERAMPILAN MENGAJAR
1.
Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai
guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena
hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan
pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas
jawaban siswa. Brown menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang
mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.
Komponen keterampilan bertanya yang perlu
dikuasi guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
a. Komponen
keterampilan bertanya dasar mencakup:
1) Penggunaan
pertanyaan yang jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang mudah
dimengerti dan sesuai taraf perkembangannya.
2) Pemberian
acuan, berupa pernyataan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diharapkan dari siswa.
3) Pemindahan
giliran dan menyebar pertanyaan, untuk melibatkan seluruh siswa semaksimal
mungkin agar tercipta iklim pembelajaran yang menyenangkan.
4) Pemberian
waktu berpikir pada siswa.
5) Pemberian
tuntunan, guru hendaknya memberikan tuntunan agar murid dapat menjawab sendiri
ketika terdapat kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
b. Sedangkan
komponen keterampilan bertanya tingkat lanjut yang perlu diperhatikan adalah:
1) Pengubahan
tuntunan tingkat kognitif, guru hendaknya dapat mengubah tuntunan tingkat
kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan dari tingkat yang paling rendah menuju
tingkat yang lebih tinggi, yaitu: evaluasi ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis.
2) Pengaturan
urutan pertanyaan, pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari sederhana
menuju yang paling kompleks secara berurutan.
3) Pertanyaan
pelacak, diberikan jika jawaban yang diberikan peserta didik kurang tepat.
4) Mendorong
terjadinya interaksi, untuk mendorong terjadinya interaksi, sedikitnya perlu
memperhatikan dua hal berikut: pertanyaan hendaknya dijawab oleh seorang
peserta didik tetapi seluruh peserta didik diberi kesempatan singkat untuk
mendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya dan guru hendaknya menjadi dinding
pemantul
2.
Keterampilan Memberikan Penguatan
Penguatan adalah respon terhadap suatu
tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah
laku tersebut. Respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang
dicapai anak dalam proses pembelajaran disebut juga dengan penguatan.
Penguatan atau reinforcement adalah
segala bentuk respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru
terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik (feedback) bagi siswa atas perbuatan atau responnya yang
diberiakan sebagai suatu dorongan atau koreksi.
Ada
dua jenis komponen penguatan yang bisa diberikan oleh guru, yaitu:
a. Penguatan
Verbal.
Penguatan verbal adalah penguatan yang
diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian, dukungan, dan penghargaan
atau kata-kata koreksi.39Melalui kata-kata itu siswa akan merasa tersanjung dan
berbesar hati sehingga ia akan merasa puas dan terdorong untuk lebih aktif
belajar. Misalnya: pintar sekali, bagus, betul, tepat sekali, dan lain-lain.
b. Penguatan
Nonverbal.
Penguatan nonverbal adalah penguatan yang
diungkapkan melalui bahasa isyarat. Contoh dari penguatan nonverbal yaitu:
1) Penguatan
gerak isyarat atau gerakan mimik dan badan (gestural). Dalam hal ini
guru dapat mengembangkan sendiri bentuk-bentuknya sesuai dengan kebiasaan yang
berlaku sehingga dapat memperbaikiinteraksi guru dan siswa.
2) Penguatan
pendekatan, misalnya: guru duduk didekat siswa, berdiri disamping siswa, atau
berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.
3) Penguatan
dengan sentuhan (contact), guru dapat menyatakan persetujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penampilan siswa dengan cara menepuk-nepuk
pundak siswa, berjabat tangan, mengangkat tangan siswa yang menang dalam
pertandingan.
4) Penguatan
dengan kegiatan menyenangkan.
5) Penguatan
berupa simbol-simbol dan benda, misalnya: kartu bergambar, bintang , dan
lain-lain.
3.
Keterampilan Menggunakan Variasi
Menggunakan variasi diartikan sebagai
aktivitas guru dalam konteks proses pembelajaran yang bertujuan mengatasi
kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan
ketekunan, perhatian, keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan
secara aktif. Variasi mengajar adalah perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan.
4.
Keterampilan menjelaskan
Menjelaskan adalah mendeskripsikan secara
lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta dan data sesuai dengan waktu dan
hukum-hukum yang berlaku. Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus
dimiliki guru, mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk
memberikan penjelasan.
5.
Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatih oleh para
guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien, dan
menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam
membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran.
6.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang
teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk
mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.
7.
Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya,
apabila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. Suatu kondisi yang optimal
dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta
mengendalikannya dalam hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa
serta siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas.
8.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian
terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara
guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.
SUMBER
RUJUKAN
Dharmaraj, Dr.William. 2015. LEARNING AND TEACHING B.Ed. I YEAR.
Departement
of Education Manonmaniam Sundaranar University,
Tirunelveli
Noor,Ady Ferdian. 2013. Modul 1-4 Pengertian, Hakikat, dan Teori Belajar
dan Pembelajaran. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA
Crawford, Alan. 2015. TEACHING AND LEARNING STRATEGIES FOR
THE
THINKING CLASSROOM.
The International Debate Educaation Association
ternyata banyak juga ya keterampilan2 yang harus d kuasai oleh seorang guru, trimakasi ilmunya min
BalasHapusiya, sama2 pak
HapusMenurut saudara jelaskan bagaimana membuat motivasi belajar siswa dalam proses bejara dan mengajar dan kalau ada contoh nya tolong di jelaskan.mksh๐
BalasHapusmembuat motivasi belajar siswa dalam proses belajar dan mengajar yaitu dengan memeberi kan semangat dan dorongan kepada siswa bahawa siswa itu mampu. contohnya yaitu apabila ada siswa yang kurang pandai dikelas maka guru bisa memberinya sebuah dorongan kalau dia itu bisa,
Hapuskurang lebih seperti itu kak,terimaksih sudah mampir kak
Hapusseberapa penting kita sebagai seorang guru memahami prinsip belajar dan mengajar? terimaksih
BalasHapussangat penting sekali kak, supaya belajar dan mengajar itu berjalan sesuai rencana dan tercapai tujuan belajar yang efektif dan efisien
Hapusterimakasih sudah mampir dan bertanya kak
HapusSangat membantu ๐
BalasHapusterimakasih kak
HapusMaterinya Sangat bermanfaat ๐
BalasHapusSemoga ilmunya bisa diterapkan๐๐ป๐
terimakasih kak
HapusWish keren karya tulis nya eis ni a. Bagi ilmunya donk
BalasHapusterimakasih, boleh2 inii kan sudah saya bagi ilmunya buk mur
Hapusmaterinya sangat bermanfaat ๐
BalasHapusterimakasih kak
HapusJelaskan keterampilan yang sangat tidak boleh jika ditinggalkan?
BalasHapussebenarnya semua keterampilan dalam mengajar itu tidak boleh ditinggalkan ya kak, karena semua keterampilan itu penting dalam mengajar, supaya pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yg sudah direncanakan
Hapuskurang lebih seperti itu kak, terimakasih sudah mampir dan bertanya
HapusKeterampilan apa yang cocok digunakan guru dalam mengajar? Contoh nya seperti apa?
BalasHapusSangat bagus
BalasHapusterimakash kak
HapusSangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih kak
HapusTrimakasih artikel ini sangat membantu saya
BalasHapusTerimakasih kak
HapusMantap
BalasHapusterimakasih kak
Hapus