TUGAS
MANAGEMENT
KELAS di SD
Tentang
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar diKelas

Disusun
Oleh
Eis
Hartini ( 1620216 )
PGSD
7.6
Dosen
Pengampu :
Yessi
Rifmasari, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP
ADZKIA
PADANG
2019
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Belajar diKelas
A. Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan yaitu :
1.
faktor
internal
Faktor
interenal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor
ini meliputi:
a.
Faktor
jasmani
Proses
seorang siswa akan terganggu jika kesehatan siswa tersebut terganggu selain itu
juga ia akan cepat lelah kurang bersemangat dan lain-lain, demikian juga
apabila ia cacat tubuh.
b.
Faktor
psikologis
1) Intelegensi
Dalam situasi yang sama, siswa mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil kendatipun begitu, siswa yang
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum tentu berhasil dalam belajar.
Hal ini disebabkan belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor
yang mempengaruhinya. Siswa yang memiliki tingkat intelegensi normal dapat
berhasil dengan baik dalam belajar jika kondisi yang diciptakan mendukung
terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien.
2) Perhatian
Untuk menjamin hasil belajar yang baik. Siswa harus
mempunyai perhatian yang penuh terhadap bahan yang dipelajarinya. Untuk tumbuh
perhatian maka bahan pelajaran itu harus baik.
3) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Bila
pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak dapat belajar
dengan sebaik-baiknya minat anak dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara
yaitu dengan memvariasikan media pembelajaran. Mengembangkan metode
pembelajaran, menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan
dan lain-lain
4) Bakat
Jika bahan pelajaran yang dipelajari oleh siswa berbakat
maka pelajaran itu akan cepat dikuasai, sehingga hasil pelajaran nya pun akan
baik, lain terhadap anak yang kurang berbakat, guru harus bersabar dan telaten
melayani mereka yaitu dengan sering mengulangi/menjelaskan bahan, akhirnya
siswa/I itu diharapkan akan dengan menguasai bahan yang diajarkan
5) Motif
Proses belajar mengajar harus memperhatikan motif belajar
siswa atau faktor-faktor yang mendorong belajar siswa maka dengan guru dapat
mengajak para siswa untuk berfikir dan memusatkan perhatian terhadap
pembelajaran dan merencanakan melaksanakan kegiatan yang berhubungan serta
menunjang belajar
6) Kematangan
Kematangan adalah fase pertumbuhan sekarang. Kematangan
belum berarti siswa dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus agar
kematangan itu dapat dikembangkan pada diri siswa maka perlu di ciptakan suatu
kondisi yang memungkinkan kematangan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
dengan cara memberikan latihan ynag terus menerus dan konsisten, pemberian tugs
yang bertingkat dan berkesinambungan dari sederhana ke komplek.
c.
Faktor
Kelelahan
Kelelahan baik jasmani maupun rohani dapat mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu guru harus memberikan pengertian
kepada siswa agar menghindari terjadinya kelelahan dalam belajar dengan cara
para siswa diberi penjelasan agar mereka mengusahakan tidur dan istirahat yang
cukup dan teratur, mengusahakan variasi dalam belajar. Oleh raga yang cukup.
2.
faktor
eksternal
Faktor
ekstern adalah faktor yang ada di luar individu,
a.
faktor
keluarga
Para
siswa yang sedang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1)
Cara
orang tua mendidik sikap dan perhatian orang tua
2)
Berhubungan
antar keluarga
3)
Suasana
rumah
4)
Keadaan
ekonomi
5)
Latar
belakang kebudayaan orang tua
b.
Faktor
sekolah
Yang mempengaruhi, belajar meliputi hal-hal yang
berkaitan dengan metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, peralatan, waktu sekolah, metode pembelajaran,
tugas sekolah.
c.
Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap perkembangan pribadi siswa yang pada akhirnya mempengaruhi terhadap
keberhasilan siswa dalam belajar. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa
dalam masyarakat. Faktor ini banyak kaitan dengan
1)
Kegiatan
siswa dalam masyarakat
2)
Media
yang beredar dalam masyarakat
3)
Pengaruh
teman bergaul
4)
Pola
hidup masyarakat
B. Mengatur kondisi kelas dan
iklim belajar siswa
a.
Kondisi
Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar
mempunyai pengaruh penting terhadap hasil belajar. Lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran.
Guru sebagai seorang pengajar/pendidik harus dapat
menciptakan lingkungan kelas yang membantu perkembangan pendidikan para peserta
didik. Melalui teknik motivasi yang akurat, guru dapat memberikan kontribusi
iklim kelas yang sehat, kondisi dan lingkungan hendaknya menjadi perhatian dan
kepedulian guru agar siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi dan lingkungan
yang perlu menjadi perhatian dalam menunjang terciptanya pembelajaran sebagai
berikut :
a)
Ruang
tempat berlangsungnya pembelajaran
Ruang tempat belajar harus memungkinkan para peserta
didik dapat bergerak leluasa tidak berdesak-desakan sehingga tidak saling
menggangu satu sama lainnya pada saat terjadi aktivitas pembelajaran.
Besarnya
ruang kelas sangat tergantung pada berbagai hal antara lain.
1.
Jenis
kegiatan (kegiatan pertemuan tatap muka klasikal dalam kelas atau bekerja
dengan praktikum)
2.
Jumlah
siswa yang melakukan kegiatan
Jika ruangan yang dipakai teratur mempergunakan hiasan,
pakailah hiasan yang mempunyai nilai pendidikan dapat secara langsung memberi
daya terapi bagi anak-anak pelanggar disiplin.
b)
Pengaturan
tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka dengan posisi it, guru sekaligus dapat
mengontrol tingkah laku para peserta didiknya pengaturan tempat duduk akan
mempengaruhi kelancaran pengaturan proses pembelajaran. Beberapa kemungkinan
dalam pengaturan tempat duduk seperti dibawah ini.
1.
Pola
deret atau berbaris, berjajar
Pengaturan seperti ini adalah pengaturan yang sangat
populer pada umumnya tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa
pada situasi tertentu misalnya, jika ada siswa yang tidak dapat melihat jarak
atau pendengaran yang agak kurang atau banyak berbuat gaduh maka orang yang
seperti ini didudukkan di deretan depan, tanpa menghiraukan tinggi rendahnya
siswa.
2.
Pola susunan
kelompok
Cara ini memungkinkan siswa dapat berkomunikasi dengan
mudah antara satu dengan yang lainnya dan dapat berpindah dari satu kelompok
lain secara bebas. Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling
menolong satu sama lain.
3.
Pola formasi
tepal kuda
Pola ini menempatkan posisi guru berada ditentang-tengah
para siswa. Pola ini di pakai jika banyak memerlukan diskusi antar siswa atau
dengan guru. Pengaturan seperti ini memberi kemudahan kepada para siswa untuk
saling berkomunikasi dan berkonsultasi.
4.
Pola
lingkaran atau persegi
Pola pengaturan seperti ini baik juga untuk mengajar yang
disajikan dengan metode diskusi. Otoritas guru sama sekali tidak berpusat dan
kepemimpinan formal tidak berperan sama sekali.
c)
Ventilasi
dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan (kendatipun guru sulit
mengaturnya tapi sudah tersedia ) adalah aset penting untuk terciptanya suasana
belajar yang nyaman, oleh karena itu ventilasi harus cukup menjamin kesehatan
siswa.
d)
Pengaturan
penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat
khusus yang mudah dicapai kalau segera diperlukan dan akan dipergunakan bagi
kepentingan kegiatan belajar. Barang-barang yang karena nilai praktisnya tinggi
dan dapat di simpan di ruang kelas seperti buku belajar, pedoman kurikulum,
kartu pribadi dan lain sebagainya.
C. Kondisi Yang Mempengaruhi
Penciptaan Iklim Kelas
1.
Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi
sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapainya tujuan
pengajaran. Kondisi sosio-emosional tersebut meliputi :
a.
Tipe kepemimpinan
Peranan
guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas.
Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis, laisez faire atau
demokratis.Kesemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik.Tipe
kepemimpinan guru, artinya adalah fungsi yang melakat pada guru ketika berada
dalam kelas. Gaya apa yang muncul ketika guru melaksanakan peran sebagai
pemimpin dalam pembelajaran di kelas. Apakah gaya otoriter segala sesuatunya
diatur dan diarahkan oleh sendiri dan siswa tidak diberikan kesempatan untuk
terlibat didalamnya, atau gaya demokrasi dimana terjadi proses timbal balik
antara guru dan murid sesuai dengan peranannya masing-masing.
b.
Sikap guru
Sikap
guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap
sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa
akan dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah
lakunya bukan membenci siswanya. Terimalah siswa dengan hangat sehingga ia
insyaf akan kesalahannya. Berlakulah adil dalam bertindak. Ciptakan satu kondisi
yang menyebabkan siswa sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk
memperbaiki kesalahannya. sikap yang diperlihatkan oleh guru di depan kelas
atau di luar kelas yang akan mempengaruhi mood anak, apakah anak merasa
tertarik dengan sikap guru atau malah tidak tertarik. Sikap yang baik sebagai
seorang guru, bapak/ibu, kakak, orang dewasa yang memberikan bimbingan tentunya
adalah hal yang paling baik diperlihatkan
c.
Suara guru
Suara
guru, walaupun bukan faktor yang besar, turut mempengaruhi dalam proses belajar
mengajar. Suara yang melengking tinggi atau senantiasa tinggi atau malah
terlalu rendah sehingga tidak terdengar oleh siswa akan mengakibatkan suasana
gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan.
Suara hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang
penuh dan kedengarannya rileks cenderung akan mendorong siswa untuk
memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak
membosankan siswa.
d.
Pembinaan hubungan baik
(raport)
Pembinaan
hubungan baik (raport) antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan kelas
adalah hal yang sangat penting.Dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa,
diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap
optimistik, relaistik dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta
terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya. Pembinaan hubungan baik,
hubungan antara guru dengan murid harus dibangun berdasarkan fungsi
masing-masing dalam konteks belajar mengajar dikelas, akan tetapi apabila
memungkinkan dapat juga dibangun sifat-sifat kekeluargaan dan keakraban yang
menyebabkan siswa merasa nyaman dan aman berhubungan seperti dengan ibu dan
bapaknya dirumah.
e.
Kondisi Organisasional
Kegiatan
rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas maupun tingkat
sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas. Dengan kegiatan rutin
yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa
secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka, akan menyebabkan tertanamnya
pada diri setiap siswa kebiasaan yang baik. Di samping itu mereka akan terbiasa
bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada semua kegiatan yang
bersifat rutin itu. Kegiatan rutinitas tersebut anatar lain:
a)
Pergantian pelajaran, ketika
terjadi penggantian dalam pelajaran harus disikapi oleh guru karena dalam
proses ini ada jeda (kekosongan) yang memungkinkan terjadinya interaksi yang
tidak diharapkan dari siswa dengan siswa lainnya. Perlu disikapi dengan arif
bahwa ketika mengahiri pelajaran guru tidak terlalu cepat karena guru
selanjutnya apakah sudah tiba dan apabila belum maka masa jeda itu terlalu
lama.
b)
Guru berhalangan hadir, guru
yang berhalangan hadir akan menyebabkan terjadinya kekosongan dalam proses
belajar mengajar. Untuk menghindari terjadinya keributan atau perilaku-perilaku
yang tidak diharapkan dari siswa seperti berlarian kesanaha kemari menggangu
kelas lain, dan menimbulkan kerusakan pada fasilitaskelas, maka guru piket
harus paham apa yang terjadi dan mempersiapkan diri untuk menutup
ketidakhadiran tersebut.
c)
Masalah antar siswa, masalah
antar siswa biasanya terjadi karena kondisi emosional yang tidak terkendali dan
tidak terorganisasikan oleh guru. Guru harus memahami karakteristik dan potensi
guru sehingga dapat dipahami keseluruhan perilaku masing-masing dan menekan
munculnya konflik diantaranya
d)
Upacara bendera, pada saat
upacara bendera siswa harus diorganisasikan berdasarkan tingkatan kelas
sehingga mereka dapat tertib mengikuti kegiatan upacara bendera.
e)
Kegiatan lain ; kesehatan
dan kehadiran siswa, penyampaian informasi dari sekolah kepada guru dan siswa,
peraturan sekolah yang baru, kegiatan rekreasi dan social.
Sangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
HapusSangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
HapusPintar
BalasHapusterimakasih pak
HapusBisa di jadi ka rujukan dalam membuat tugas kuliah
BalasHapusterimakasih kak
Hapussangat bermanfaat kak
BalasHapusterimakasih kak
HapusSangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
HapusSangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
Hapusada banyak sekali faktor yang memoengaruhi belajar, tolong penulis jelaskan pengaruh seperti apa yang di timbulkan dari faktor2 di atas, apakah pengaruh positif atau negatif..?? jawaban dari penulis merupakan suatu solusi bagi saya dalam mengajar nantik, trimakasih
BalasHapusBagus karya tulisnya
BalasHapusterimakasih kak
HapusSangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
HapusKeren artikelnya kak
BalasHapusterimakasih kak
HapusTrimakasih artikel ini sangat membantu saya
BalasHapusTerimakasih kak
Hapusterimakasih kak
BalasHapus