TUGAS
MANAGEMENT
KELAS di SD
Tentang
TAHAP
PENANGGULANGAN DISIPLIN KELAS

Disusun
Oleh
Eis
Hartini ( 1620216 )
PGSD
7.6
Dosen
Pengampu :
Yessi
Rifmasari, M.Pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP
ADZKIA
PADANG
2019
Tahapan Penanggulangan Disiplin Kelas
A.
Tindakan Preventif (Pencegahan)
Menurut Rachman (1997) Tindakan preventif
(pencegahan) adalah tindakan yang dilakukan sebelum munculnya tingkah laku yang
menyimpang yang mengganggu kondisi optimal berlangsungnya pembelajaran. Upaya ini dilakukan dengan
pemberian pengaruh yang positif terhadap individu serta dengan menciptakan
suasana lingkungan sekolah, termasuk pengajaran yang menyenangkan.
Keberhasilan dalam tindakan preventiF
(pencegahan) merupakan salah satu indikator keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya
adalah guru dalam menentukan langkah-langkah manajemen kelas harus melakukan
langkah-langkah yang efektif dan efisien untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Menurut Rachman (dalam Tim Dosen Administrasi
Pendidikan, 2012: 119) mengemukakan langkah-langkah Tindakan Preventif (pencegahannya)
sebagai berikut:
1.
Peningkatan kesadaran diri
sebagai guru
Sikap guru terhadap kegiatan
profesinya akan banyak mempengaruhi terciptanya kondisi belajar mengajar atau
menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya belajar.
Oleh karena itu, langkah utama
dan pertama yang strategis dan mendasar dalam kegiatan pengelolaan kelas adalah
"Peningkatan kesadaran diri sebagai guru.” Apabila seorang guru sadar akan
profesinya sebagai guru pada gilirannya akan meningkatkan rasa tanggung jawab
dan rasa memiliki yang merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Implikasi adanya kesadaran diri
sebagai guru akan tampak dalam sikap guru yang demokratis tidak otoriter,
menunjukan kepribadian yang stabil, harmonis serta berwibawa. Sikap demikian
pada akhirnya akan menumbuhkan atau menghasilkan reaksi serta respon yang
positif dari siswa sekolah dasar.
2.
Peningkatan kesadaran siswa
Meningkatkan kesadaran diri
sebagai guru tidak akan ada artinya tanpa diikuti meningkatnya kesadaran siswa
sebab apabila siswa tidak atau kurang memiliki kesadaran terhadap dirinya tidak
akan terjadi interaksi yang positif dengan guru dalam setiap kegiatan belajar
mengajar. Pada akhimya dapat mengganggu kondisi optimal dalam rangka belajar
mengajar. Kurangnya kesadaran siswa terhadap dirinya ditandai dengan sikap yang
mudah marah, mudah tersinggung, mudah kecewa, dan sikap tersebut akan
memungkinkan siswa melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji.
Untuk menanggulangi atau mencegah
munculnya sikap negatif tersebut guru harus berupaya meningkatkan kesadaran
siswa melalui tindakan sebagai berikut:
1)
Memberitahukan kepada siswa tentang hak dan
kewajiban siswa sebagai anggota kelas.
2)
Memperhatikan kebutuhan dan keinginan siswa.
3)
Menciptakan suasana adanya saling pengertian
yang baik antara guru dan siswa.
3.
Sikap Polos dan Tulus dari Guru
Guru dituntut untuk bersikap
polos dan tulus, artinya guru dalam tindakan dan sikap keseharian selalu
"Apa adanya" tidak berpura-pura. Guru dengan sikap dan kepribadiannya
sangat mempengaruhi lingkungan belajar, karena tingkah laku, cara menyikapi,
dan tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon dan diberikan reaksi
oleh para peserta didik. Kalau stimulus itu positif maka respon yang diberikan
juga akan positif. Sebaliknya jika stimulus yang diberikan negatif maka respon
yang diberikan adalah negatif.
Sikap hangat, terbuka, mau
mendengarkan harapan dan atau keluhan para siswa, akrab dengan guru akan
memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi wajar antara guru dan peserta
didik. Tindakan dan sikap demikian akan memberikan rangsangan positif bagi
siswa, khususnya siswa sekolah dasar dan siswa akan memberikan respon atau
reaksi positif. Penciptaan suasana sosioemosional di dalam kelas akan banyak
dipengaruhi oleh polos tidaknya dan tulus tidaknya sikap guru yang pada
gilirannya akan berpengaruh penciptaan kondisi lingkungan yang optimal dalam
rangka proses belajar mengajar.
4.
Mengenal dan menemukan alternatif
pengelolaan
Langkah ini mengharuskan guru
agar mampu:
a. Mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah
laku siswa yang bersifat individual atau kelompok. Termasuk di dalamnya
penyimpangan yang sengaja dilakukan siswa sekolah dasar yang
tujuannya hanya sekedar untuk menarik perhatian guru atau teman-temannya.
b.
Mengenal berbagai pendekatan dan pengelolaan
kelas dan menggunakan sesuai dengan situasi atau menggantinya dengan pendekatan
lain yang telah dipilihnya apabila pilihan pertama mengalami kegagalan.
c.
Mempelajari pengalaman guru-guru lainnya baik
yang gagal atau berhasil sehingga dirinya mempunyai alternatif yang bervariasi
dalam berbagai problem pengelolaan manajemen kelas di sekolah dasar.
5.
Menciptakan "kontrak
sosial"
Kontrak sosial pada dasarnya
berkaitan dengan "Standar tingkah laku" yang diharapkan dan
memberikan gambaran tentang fasilitas beserta keterbatasannya untuk memenuhi
tuntutan dan kebutuhan sekolah. Dengan kata lain "Standar tingkah laku
yang memadai dalam situasi khusus".
Suatu persetujuan umum tentang
bagaimana sesuatu dibuat, tindakan sehari-hari yang bagaimana yang
diperbolehkan. Standar tingkah laku ini tidak membatasi kebebasan siswa akan
tetapi merupakan tindakan pengarahan ke arah tingkah laku yang memadai atau
yang diharapkan dalam beberapa situasi.
Standar tingkah laku harus
melalui "Kontrak sosial" dengan siswa. Dalam arti bahwa aturan yang
berkaitan dengan nilai atau norma yang turun dari atasan (guru/sekolah) tidak
timbul dari bawah akan mengakibatkan aturan tersebut kurang dihormati atau
ditaati, sehingga perumusannya perlu dibicarakan atau disetujui bersama oleh
guru dan siswa.
Yang dilakukan dalam usaha preventif
(Pencegahan) di lingkungan sekolah antara lain:
1)
Memberikan bimbingan
2)
Mengadakan hubungan baik dengan
orangtua murid dengan sekolah sehingga ada saling pengertian
3)
Memberikan motivasi belajar
pada siswa
4)
Mengadakan pengajawan
ekstrakurikuler
5)
Memantau perkembangan anak
Contohnya
1.
Guru menasihati murid agar tidak
terlambat datang ke sekolah.
2.
Tindakan orang tua
membatasi anaknya yang di bawah umur dalam menggunakan gadget, merupakan
tindakan preventif agar si anak tidak kecanduan bermain gadget.
B.
Tindakan Kuratif (Penyembuhan)
Tindakan kuratif (penyembuhan) adalah
tindakan yang diambil setelah terjadinya tindak penyimpangan sosial. Tindakan
ini ditujukan untuk memberikan penyadaran kepada para pelaku penyimpangan agar dapat
menyadari kesalahannya dan serta mampu memperbaiki kehidupannya, sehingga di
kemudian hari tidak lagi mengulangi kesalahannya.
Dalam kegiatan memanajemen kelas,
pelanggaran yang sudah terlanjur dilakukan peserta didik atau sejumlah peserta
didik perlu ditanggulangi dengan tindakan penyembuhan baik secara individual maupun
secara kelompok.
Menurut Johar Permana (dalam Abdul
Majid 2013:122) mengemukakan ada 5 langkah-langkah kegiatan Tindakan Penyembuhan
(Kuratif) yaitu sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
masalah
Pada
langkah pertama ini guru melakukan kegiatan untuk mengenal atau mengetahui masalah-masalah
yang timbul dalam kelas. Dari masalah-masalah tersebut guru harus dapat
mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan sekaligus mengetahui siswa yang
melakukan penyimpangan tersebut.
2.
Menganalisa
masalah
Pada
langkah kedua ini, kegiatan guru adalah berusaha untuk menganalisa penyimpangan
tersebut dan menyimpulkan latar belakang dan sumber dari pada penyimpangan itu.
Setelah diketahui sumber penyimpangan guru kemudian melanjutkan usahanya untuk
menentukan alternatif-alternati penanggulangan atau penyembuhan penyimpangan
tersebut.
3.
Menilai
alternatif-alternatif pemecahan, menilai dan melaksanakan salah satu alternatif
pemecahan
Pada
langkah ketiga ini, kegiatan yang dilakukan adalah memilih alternatif
berdasarkan sejumlah alternatif pemecahan masalah yang telah disusun. Artinya
alternatif mana yang paling tepat untuk menanggulangi penyimpangan tersebut.
4. Melaksanakan alternatif yang
telah ditetapkan
Setelah ditetapkan alternatif
yang tepat maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan alternatif tersebut.
5.
Mendapatkan
balikan dari hasil pelaksanaan alternatif pemecahan masalah yang dimaksud.
Langkah ini didahului dengan
langkah monitoring yaitu kegiatan untuk mendapatkan data yang merupakan balikan
untuk menilai apakah pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih telah
mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan terjadi
perkembangan baru yang lebih baik, semua ini merupakan dasar untuk melakukan
perbaikan program.
Kegiatan kilas balik seperti itu
dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan dengan peserta didik. Dengan
pertemuan tersebut perlu dijelaskan tujuan peetemuan dan manfaat pertemuan.
Manfaat pertemuan perlu dijelaaskan karena untuk memberikan kesadaran pada
peserta didik bahwa pertemuan yang dilakukan diusahakan dengan penuh ketulusan,
semata- mata untuk perbaikan, baik untuk peserta didik maupun sekolah.
Selain itu perlu disikapi
pengendalian perilaku guru dalam pertemuan tersebut. Tunjukkan kepada peserta
didik bahwa guru bukan orang yang sempurna atau tidak bebas dari kekurangan dan
kelemahan. Sehingga antara peserta didik diperoleh kesadaran untuk bersama-sama
belajar saling memperbaiki dan saling mengingatkan, yang semuanya itu untuk
kepentingan bersama. Informasi yang diperoleh dari balikan ini merupakan bahan yang
sangat berguna untuk menilai program, dan akhirnya merupakan dasar melakukan
perbaikan program.
Menurut Ahmad Rohani (2010:162) mengemukakan langkah-langkah
implementasi yang dapat dilakukan dalam tindakan penyembuhan (Kuratif)
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi peserta
didik yang mendapat kesulitan untuk menerima dan mengikuti tata tertib atau
menerima konsekuensi dan pelanggaran yang dibuatnya
2. Membuat rencana yang
diperkirakan paling tepat tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam
mengadakan kontrak dengan peserta didik.
3. Menetapkan
waktu pertemuan dengan peserta didik tersebut yang disetujui bersama
oleh guru dan peserta didik yang bersangkutan
4. bila saatnya pertemuan dengan
peserta didik jelaskanlah maksud diperoleh baik oleh peserta didik maupun oleh
sekolah
5. Tunjukkanlah kepada peserta
didik bahwa guru pun bukan orang yang sempurna dan tidak bebas dari kekurangan
dan kelemahan dalam berbagai hal. Akan tetapi yang penting antara guru dan peserta
didik harus ada kesadaran untuk bersama-sama belajar saling memperbaiki diri,
saling mengingatkan bagi kepentingan bersama.
6. Bila pertemuan yang diadakan dan ternyata peserta
didik responsif maka guru bisa mengajak peserta didik untuk melaksankan
diskusi tentang masalah yang dihadapinya
7. Pertemuan guru dan peserta
didik harus sampai kepada pemecahan masalah dan sampai kepada “kontak
individual” yang diterima peserta didik dalam rangka memperbaiki tingkah
laku peserta didik tentang pelanggaran yang dibuatnya
8. Melakukan kegiatan tindak
lanjut.
Contoh kasus tindakan kuratif beserta penyelesainnya:
1.
Seorang guru menegur dan
menasihati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ulangan bertujuan untuk
memberi penyadaran kepada perilaku dan memberi efek jera
2.
Suka penyelewengan waktu belajar untuk kegiatan-kegiatan yang kurang
bermanfaat, seperti, omong kosong sambil merokok. Akibat konsentrasi pikirannya
menjadi lemah karena kurang tidur atau istirahat, suka melamunkan impian-impian
kosong, kecanduan dan sebagainya. Tindak preventif adalah menjaga
keharmonisan hubungan antar sivitas akademika dengan melibatkannya dalam
kesibukan-kesibukan kecil sampai kesibukan besar yang menghasilkan sukses,
sehingga tidak menimbulkan rasa patah semangat atau kebencian-kebencian kepada
tugas-tugas, khususnya tugas-tugas akademik. Secara tindak kuratif atau harus
dilakukan penyembuhan terhadap pelaku.
3.
Suka membolos atau meninggalkan
pelajaran mengakibatkan siswa ketinggalan pelajaran, atau kehilangan bagian
penting dari pelajaran, lebih-lebih bila pelajaran itu bersifat prerekuisit
(misalnya matematika), maka kerugian-kerugian itu akan semakin menjadi
"momok" dari studinya.
1.
Secara preventif
Dianjurkan
kepada para guru agar meningkatkan profesionalitasnya dalam PBM sehingga
pengajaran lebih menarik minat belajar siswa, baik secara metodologis maupun
karena penggunaan multimedia serta alat peraga yang populer dan
inovatif-kreatif. Sesungguhnya bila PBM semakin menarik, kecenderungan untuk
membolos semakin kecil. Sebaliknya PBM yang membosankan meningkatkan hasrat
membolos bagi para siswa.
2.
Secara Kuratif
a.
Dianjurkan kepada guru agar
dapat melakukan deteksi sedini mungkin terhadap kebiasaan membolos para
siswanya, dengan melakukan pendekatan edukatif kepada para pembolos serta
meningkatkan disiplin pengajarannya, disertai introspeksi dan retrospeksi
terhadap cara pengajaran masing-masing.
b.
Diskusi dengan guru-guru mata
pelajaran sejenis serta guru-guru senior pakar sangat diperlukan. Jangan hanya
melakukan tindakan sepihak dengan melemparkan kesalahan kepada siswa selalu,
mungkin sistem instruksional guna sendiri yang perlu direvisi dan ditingkatkan.
c.
Strategi pembuatan soal tes
serta sistem evaluasinya perlu ditinjau kembali.
d.
Dekatilah siswa-siswa Anda agar
dapat mengungkapkan problema-problema yang perlu dipecahkan, yang merupakan
kendala belajar/PBM.
e.
Bersikap angkuh atau menakutkan
atau bersikap "angker" di hadapan siswa bukanlah merupakan sikap guru
yang ideal. Tindak bijaksana secara edukatif perlu dipelihara demi menciptakan
iklim sosioemosional yang positif, dan tindakan ini bukan merupakan tindak yang
menurunkan wibawa guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Majid. 2013.
Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sangat bagus
BalasHapusterimakasih kak
HapusTerimakasih materiny kaka
BalasHapusterimakasih kak
HapusCiej bagus ya
BalasHapusterimakasih pak
HapusMaterinya bagus
BalasHapusterimakasih kak
Hapusbermanfaat sekali kak materinya
BalasHapusterimakasih kak
HapusMudah dipahami
BalasHapusterimakasih kak
Hapusjadi kesimpulannya, kita sebagai calon guru harus mampu menjadi tauladan bagi siswa/i nya kita harus mampu memverikan contoh yang baik salah satunya yaitu disiplin, seoerti di siplin waktu, tugas, dll ketika kita sebagai guru sudah disiplin terhadap diri sendiri barulah kita bisa mendisiplinkan kelas, bahkan lebih luas lagi cakupannya, trimaksih ya buk telah berbagi ilmu lewat blog ini, semoga ilmunya bermanfaan bagi orang banyak dan bagi diri saya pribadi, syuqroon
BalasHapusterimakasih pak
HapusBagus karya tulisnya
BalasHapusterimakasih kak
HapusSangat bermanfaat kk
BalasHapusterimakasih kak
HapusBagus sekali
BalasHapusterimakasih kak
HapusTerimaKasih ini sangat membantu
BalasHapusterimakasih ilmunya kak
HapusTrimakasih artikel ini sangat membantu saya
BalasHapusTerimakasih kak
HapusBermanfaat
BalasHapusterimakasih kak
Hapus